× -bahasa-

×

view_list1.png Artikel     view_masonry.png Galeri     view_list2.png Video    
×
  • url:
×
×
×
7 0 0 0 0 0
7
   ic_mode_light.png

Pemerintah Belanda 'Impor' Narapidana dari Negara Lain, Berbanding Terbalik dengan Penjara Indonesia yang Penuh

Tingkat kejahatan turun 0,9 persen selama lima tahun terakhir, memicu timpangnya rasio narapidana dan sipir di Negeri Kincir Angin.

Seluruh lembaga pemasyarakatan di Belanda memiliki 13.500 sel. Namun hanya dua pertiganya saja terisi. Jika penghuni tidak bertambah, maka lima penjara terpaksa harus ditutup karena para sipirnya menganggur.

The Independent melaporkan, Kementerian Kehakiman Belanda akhirnya mencari jalan tengah. Lima penjara itu tidak perlu ditutup, setelah Belanda bersedia menampung tahanan asal Norwegia untuk mengisi sel-sel yang kosong.

Kebijakan 'impor' narapidana itu diumumkan Jaap Oosterveer, Juru Bicara Kementerian Kehakiman Belanda. "Kalau penjara ditutup, tentu tidak menggembirakan bagi pegawai kita yang bekerja di sana. Itulah yang kami bahas bersama pemerintah Norwegia, supaya tidak perlu ada orang yang dipecat," kata Oosterveer.

Dalam perjanjian belum lama diteken itu, Norwegia bersedia mengirim 250 narapidana berkekuatan hukum tetap untuk ditahan lapas Belanda. Berdasarkan hitungan Oosterveer, berkat kebijakan ini pihaknya tidak perlu memecat 1.900 sipir ataupun pekerja lapas lainnya.

Kabar yang menggembirakan bagi pemerintah Norwegia ataupun Belanda ini tetap saja berarti buruk buat para tahanan. Apalagi narapidana asal Norwegia biasa menikmati fasilitas bak hotel. Sudah menjadi rahasia umum, penjara Norwegia terlampau manusiawi, sehingga seakan memanjakan tahanan karena tersedia sauna, lapangan tenis, serta TV layar datar di setiap sel.

Para napi asal Norwegia itu rata-rata dibawa ke Lapas Nogerhaven di Kota Drenthe. Di Belanda,penjara berisi fasilitas alakadarnya. "Kami tidak akan mengubah fasilitas dengan kedatangan narapidana asal Norwegia," kata Oosterveer.

Belanda ternyata beberapa kali 'menyewakan' penjaranya supaya para sipir tetap bekerja. Sebelum menampung tahanan Norwegia, Negeri Tulip sudah menerima hibah 300 napi dari Belgia tahun lalu. Sebelum ada kebijakan impor napi, Belanda terpaksa menutup delapan lapas berukuran sedang karena tak ada penghuni pada 2013.

Hotel prodeo itu benar-benar diubah oleh pemerintah setempat menjadi penginapan. Salah satu penjara kini menjadi hotel adalah Het Arresthuis, di Roermond, dekat perbatasan Jerman. Dulunya lapas itu padat narapidana, bahkan dijuluki penjara paling berbahaya di seluruh Belanda.

Tingkat kejahatan di Belanda menurun drastis karena populasi mayoritas warga semakin menua. Selain itu, pemicu minimnya jumlah tahanan juga kebijakan pemerintah Belanda sendiri. Sistem hukum Belanda tidak mengedepankan penahanan para pelanggar hukum. Orang terbukti salah di pengadilan condong diarahkan mengikuti kerja sosial, rehabilitasi, atau penjara singkat, selama kejahatannya tidak menimbulkan korban jiwa.

sc Merdeka

❮ sebelumnya
selanjutnya ❯
ArtikelinfoduniaWowFakta UnikMeme
+
<<
login/register to comment
×
  • ic_write_new.png expos
  • ic_share.png rexpos
  • ic_order.png urutan
  • sound.png malsa
  • view_list2.png listHD
  • ic_mode_light.png light
× rexpos
    ic_posgar2.png tg.png wa.png link.png
  • url:
× urutan
ic_write_new.png ic_share.png ic_order.png sound.png view_list2.png ic_mode_light.png ic_other.png
+